Pagi ini Lady
Cempluk dan Tom Gembus (maaf pinjam nama “Ah Tenane” Solopos) menuju ke kolam
renang di hotel Sunan untuk kedua kalinya sejak era corona. Terakhir, tanggal
15 Maret yang lalu dirinya merasa terhenyak. “Oh, gak ada orang renang?” Waktu
itu belum diumumkan KLB dan WFH maupun SFH. Dia pertama kali mendengar istilah
WFH dari sang anak. Lady Cempluk beranggapan bahwa “W” dalam hal ini singkatan
dari wife alias istri. Angannya melayang bahwa yang dimaksud adalah istri kerja
di rumah alaias IRT (ibu rumah tangga).
Berikutnya muncul istilah-istilah
baru terkait corona atau Covid-19. Ada karantina mandiri, karantina wilayah, lockdown
(yang kemudian diplesetkan menjadi lauk daun), social distancing,
phyical distancing, PSBB (pembatasan sosial berskala besar), dan APD (alat
pelindung diri). Istilah ini jadi populer di keluarga Lady Cempluk yang hanya
tinggal berdua dengan suami, si Tom Gembus.
Sepulang renang Lady Cempluk siapkan
makan pagi di meja makan dan tidak membersamai suami makan pagi.
Tom Gembus : “Sayang, kenapa tidak makan pagi bersama?”
Lady Cempluk : “Maaf, Mas. Kita lagi social distancing.”
(Lady Cempluk menjawab asal sambil meneruskan pekerjaannya di depan laptop.
Maklum, Lady Cempluk lagi semangat belajar bersama Omjay di Belajar Menulis
Gelombang 8).
Tom Gembus : “Ooooo gitu?
Lady Cempluk : “Iya dong.”
Selesai makan pagi, Tom Gembus naik ke lantai atas. Meneruskan pekerjaan
di depan laptop. Begitu pula Lady Cempluk malanjutkan kerja. Makan pagi pun
bergantian dengan suaminya meski berada pada meja makan yang sama.
Jadwal makan siang, Lady Cempluk menyiapkan makan lengkap dengan pernak perniknya.
Yang penting ada buah, nasi, sayur, dan lauk. Tak perlu mewah. Ini baru musim pageblug.
Semua perlu prihatin.
Lady Cempluk : “Maaf ya. Silakan makan duluan.”
Tom Gembus : “Masih social distancing?”
Lady Cempluk : “Iya dong.”
Lady Cempluk
lagi-lagi melanjutkan pekerjaan di depan laptop. Dia merasa geli sendiri. Melakukan
social distancing dengan suaminya. Sampai kapan? Sampai corona mengilang
kembali ke asal muasalnya.
Selesai makan
Tom Gembus nyeletuk. “Sampai kapan social distancing diberlakukan? Apakah nanti
malam kita juga harus lakukan physical distancing?”
Lady Cempluk
tak kuat menahan tawa dan memukul-mukul dada suaminya. Akhirnya social distancing
pun berakhir.
Heheheh bisa ajeee
BalasHapusBauat yang baru lagi bu
Ngisi liburan Pak
HapusJoos....ditunggu karya yang lainnya yang bikin ketawa
BalasHapusHehehe, tunggu yaaa
BalasHapusMantab Bu Is
BalasHapusWeh ada Jon Koplo dan Lzdy Cempluk. Mantap
BalasHapusAda...ada..saajjaa
BalasHapus