Tema : Guru Menulis dan Berpresatasi
Waktu : Jumat, 17 April 2020
Biodata Narasumber
Nama: Sigit Suryono,
S.Pd, M.Pd
Guru SMP N 1 Wonosari,
Gunungkidul, DIY, Indonesia
Lahir
di Sleman, 20 Nopember 1976 dari pasangan Bapak Giyono SW dan Ibu Waginem. Masa
kecil tinggal di Ngawen, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Pendidikan
dimulai di TK Ngawen Trihanggo tahun 1981-1983. Pendidikan dasar ditempuh di SD
Negeri Jambon II, Trihanggo, Sleman pada tahun 1983-1989. Kemudian melanjutkan
di bangku SMP Negeri 5 Yogyakarta pada tahun 1989-1992. Pendidikan menengah
ditempuh di SMU Negeri 1 Sleman jurusan IPA pada tahun 1992-1995. Pendidikan S1
di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 1995 – 2002 pada Fakultas FMIPA
jurusan Pendidikan Fisika. Melanjutkan S2 di Program Pascasarjana UNY jurusan
Teknologi Pembelajaran dari tahun 2003-2006.
Pada
tahun 2006 menikah dengan Dwi Riastuti, M.Pd dan kini sudah dikaruniai dua
orang anak yaitu : Muhammad Yunus Baskara dan Galuh Ray Rannaa.
Aktivitas
keseharian sebagai pengajar di SMP Negeri 1 Wonosari Kabupaten Gunungkidul,
mengampu mata pelajaran IPA.
Aktivitas
lainnya yang telah dan sedang dilakukan adalah :
1. Sekretaris
Komunitas Rumah Belajar Kemdiknas 2012 – sekarang
2. Sekretaris
MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul Tahun 2006-2009
3. Ketua
II MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul 2009 – 2012
4. Anggota
Litbang MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2012-2015
5. Ketua
II MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2015-2017
6. Ketua
MGMP SMP Kabupaten Gunungkidul 2017 –
sekarang
7. TIM
Pengembang TIK Kabupaten Gunungkidul 2009- sekarang
8. TIM
Pengembang TIK Propinsi DIY 2009 – sekarang
9. Trainer
Pelatihan Blog, Pelatihan Multimedia Pembelajaran di BTKP Propinsi DIY
10. Trainer
ICT di MGMP IPA dan TIK Kabupaten Gunungkidul
Prestasi
lomba yang telah diraih :
1. Finalis
National Inovatif Teacher Comptetition tingkat Nasional tahun 2009
2. Finalis
Inovasi Pembelajaran SMP Tingkat Nasional tahun 2009
3. Juara
3 Website SMP Tingkat Propinsi DIY 2010
4. Juara
1 Website SMP tingkat Propinsi DIY 2011
5. Finalis
Lomba Media Pembelajaran KI Hajar Award tingkat Nasional Tahun 2012
6. Juara
1 FIG guru SMP Tingkat Propinsi DIY Tahun 2013
7. Finalis
FIG guru SMP Tingkat Nasional Tahun 2013
8. Juara
2 Guru Berprestasi tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2013
9. Finalis
Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun 2014
10. Finalis
Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun 2015
11. Juara
1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2015
12. Juara
1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Propinsi DIY Tahun 2015
13. Juara
1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015
14. Penerima
Anugrah Gubernur DIY tahun 2015 atas prastasi sebagai Juara 1 Gupres TK
Nasional.
15. Penerima
SatyaLencara Bidang Pendidikan dari Presiden RI tahun 2016 atas prestasi
sebagai juara 1 guru berprestasi Tingkat Nasional tahun 2015.
16. Sebagai
Salah Satu Peserta Terbaik Literasi Tingkat Nasional 2017.
17. Duta
Rumah Belajar Tk Nasional Th 2018 dan Duta Rumah Belajar Terinovatif Th 2018.
18. Penerima
Anugrah Gubenur DIY tahun 2018 atas prestasi sebagai Duta Rumah Belajar
Terinovatif Thn 2018.
Address:
Jeruksari
Rt 01/ RW 20, Wonosari, Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia 55812
Narasumber
memperkenalkan diri bernama Sigit Suryono, guru SMP Negeri 1 Wonosari
Gunungkidul. Beliau akan berbagai pengalaman dengan teman-teman berkaitan
dengan keberhasilannya dalam menjadi juara 1 guru berprestasi SMP tingkat
nasional tahun 2015 maupun sebagai duta rumah belajar tahun 2018. Dan prestasi
yang lain yang semoga bisa menjadi provokator bagi teman-teman di group ini
untuk bisa mencapai hal tersebut.
Dalam
penyampaian materi "Guru Menulis dan Berprestasi" beliau menuturkan
baru satu kali membuat buku bersama istri selama 9 tahun baru bisa jadi 1 buku
kumpulan cerpen yang dengan judul "Aku Ingin Menghitung Rembulan". Pada
tahun 2017 berhasil menjadi salah satu desiminator terbaik literasi SMP tingkat
nasional. "Betapa sulitnya saya membuat karya"
Namun
di sisi lain beliau sering membuat coretan artikel, berita dan juga tutorial
yang lumayan banyak yang di-upload di webnya yaitu di ciget.info maupun
di inobel.id. Bisa dikatakan beliau satu madzab dengan Omjay guru yang senang
menulis di blog. Hal pertama yang ingin disharingkan pada teman-teman di Group
WA ini adalah tentang bagaimana beliau bisa meraih juara 1 Guru berprestasi
tingkat Nasional pada Tahun 2015.
Untuk
mencapai kejuaran tersebut sebenarnya mulai menyiapkan diri sejak awal bekerja
di SMP Negeri 1 Wonosari. Tepatnya pada saat itu masih CPNS diminta untuk
mengikuti kegiatan seleksi simposium tingkat Propinsi DIY tahun 2006. Beliau melihat ada peluang
yang direkam dari senior-seniornya saat pelaksanaan simposium tersebut yaitu
banyak dari peserta simposium yang ahli dalam penelitian namun belum banyak
yang menguasai TIK, sedangkan teman-teman yang menguasai TIK banyak yang tidak
mau melakukan penelitian bahkan malas menulis laporan.
Simposium
pada waktu itu diikuti oleh semua ketua MGMP SMP maupun pengurus hampir semua
bidang studi yang ada di propinsi DIY dan setiap Kabupaten wajib untuk
mengirimkan peserta dalam kegiatan tersebut. Itu sebagai sebuah tantangan dan
peluang baginya untuk mempromosikan diri kepada para senior. Hal tersebut
dikarenakan beliau pada tahun 2006 sudah menyelesaikan S2 untuk jurusan
Teknologi Pembelajaran (walaupun harus kuliah 11 tahun karena S1 hampir DO 7
tahun ditambah langsung S2 3,3 tahun itulah senjata yang handal baginya).
Jadi
untuk keberhasilan awal yang dirasakan adalah: 1. Pendidikan amat penting bagi
kita saat akan terjun ke dunia kerja (beliau sudah diberi senjata yang tajam
oleh orang tua), 2. Pemilihan jurusan S2 yang tidak linier baginya pada saat
itu karena pingin punya keahlian yang belum banyak dimiliki oleh teman-teman di
dunia pendidikan pada saat itu.
Dari
simposium tersebut beliau mulai diminta untuk mengajar Powerpoint, flash, blog,
dan lain-lain dari sekolah-sekolah di
wilayah kabapaten Gunungkidul, lintas MGMP, dan juga diminta untuk menjadi
trainer kegiatan di tingkat kabupaten maupun tingkat propinsi.
Kemudian
ajang lomba mulai dijajaki, kegagalan setiap mengirimkan karya, dan proposal
berkali-kali. Namun pantang menyerah terus mencari informasi lomba lewat web
maupun blog tentang info lomba. Jangan tunggu informasi dari dinas karena pasti
akan terlambat. Kegagalan-kegagalan yang ada di depan mata saat lomba, bahkan
karya terbaik yang dibuat pun masih kalah dalam lomba. Padalah pada saat itu beliau
merasa karya yang dibuat lebih baik dari karya peserta lomba lain. "Inilah
masalah baru bagi pemain lomba."
Oleh
karena itu, beliau riset kenapa selalu kalah. Direnungkan akhirnya mulai tahun
2009 mulai mencicipi hasil kejuaran dari tingkat kabupaten, regional, maupun
propinsi. Namun, di tingkat nasional selalu kalah dalam 6 kali berhasil menjadi
finalis lomba tingkat nasional.
Saat
kita benar-benar ingin mengikuti lomba tingkat nasional maka harus melakukan:
1. Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya karya yang akan kita ikut lombakan
(kecuali masih tahap awal karena hanya ingin mencoba berhasil/tidak), 2. Karya
yang diikutkan dalam lomba bukan karya yang instan artinya karya yang dibuat
tidak maksimal karena hanya membuat karya saat akan ada lomba, namun siapkanlah
karya yang dibuat itu jauh hari bahkan mungkin 1 tahun pengerjaan yang di
dalamnya ada jiwa dan ruh dan semangat kita. 3) Jika kita lolos ke nasional
perlu dilihat kembali apa yang akan dinilai saat mengikuti lomba tersebut,
apakah karyanya ataukah presentasinya (hal ini sangat penting saat kita mengikuti
suatu lomba), 4) Siapkan diri, pribadi, mental dan juga fokus pada lomba, 5)
Saat presentasi lomba fokus pada materi yang akan kita sampaikan, jangan sampai
keluar dan menyimpang dari presentasi yang kita siapkan.
Kegagalan-kegagalan
di awal ikut lomba di tingkat nasional karena pada saat pemaparan dulu sering
melakukan presentasi yang keluar jalur bukan pada pokok media atau penelitian
yang dibuat (misalnya siapa saya, prestasi apa yang saya miliki, membanggakan
organisasi, sekolah, maupun yang lainnya sehingga keluar jalur dari presentasi
yang seharusnya saya harus fokus pada media yang saya presentasikan). Itu
penting sekali karena beliau pernah gagal di ajang inobel tahun 2009 saat itu beliau
kehabisan waktu karena hanya menceritakan siapa saya, dan lain-lain yang
akhirnya harusnya dari teman-teman peserta pada saat itu menilai beliau bisa
masuk 3 besar ternyata tidak masuk. Pengalaman pahit.
Di
group ini ada yang juara inobel, ada yang juara LKG, ada yang juara bidang lain
tentu juga merasakan apa yang pernah beliau rasakan. Lomba itu pasti hasilnya
gagal atau juara. Kalau gagal maka kita harus melakukan evaluasi. Kalau menang
jangan jumawa karena suatu saat bisa juga kita akan kalah ketika tidak bisa
kontrol diri "AKU-nya muncul" sehingga saat presentasi di lomba lain
bisa kalah dengan orang lain. Maka sarannya pada teman-teman di group ini tentu
terus belajar-belajar-dan belajar, belajar di mana saja, kapan saja dengan
siapa saja" (seperti slogan Rumah Belajar).
Hal
yang saya tuliskan di atas adalah pengalamannya saat mengikuti lomba-lomba yang
selalu gagal. Kemudian bagaimana beliau berbagi jadi juara guru berprestasi
tingkat nasional tahun 2015, apa yang dilakukan dan apa yang dipersiapkan. Penyerahan hadiah beliau
sebagai Juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Nasional SMP Tahun 2015 disampaikan oleh
Bapak Menteri Pendidikan Nasional Bapak Anies Baswedan.
Berikut
ini adalah triknya saat maju Pemilihan Guru Berprestasi.
Cari
Pedoman Pemilihan Guru Berprestasi pada tahun penyelenggaraan dilaksanakan jika
belum keluar pedomannya dapat menggunakan pedoman pada tahun sebelumnya.
1. Cermati
isi dari pedoman tersebut berkaitan dengan proses penilaian dari tingkat
Kabupaten, Tingkat propinsi, dan tingkat Nasional.
2. Buat
portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman pemilihan
guru berprestasi. [kumpulkan semua karya bapak ibu guru yang sudah dibuat
selama 8 tahun terakhir, untuk bukti fisik berupa Surat tugas, piagam, dll, dilegalissasi
oleh atasan langsung]. Untuk tahun 2015 syarat portofolio adalah 8 tahun. Itu
hal yang menantang bagi peserta gupres maka penting untuk mengarsipkan semua
kegiatan yang pernah dilakukan dari tahun ke tahun (pengalaman tahun 2006 beliau
masih memiliki semua arsip yang dibutuhkan untuk mengikuti gupres, seperti
undangan, catatan singkat/ laporan singkat setiap kegiatan yang saya ikuti,
foto, video dan dokumentasi, piagam dan sertifikat yang lain selama 8 tahun
tersebut hampir semuanya lengkap sehingga memudahkan untuk menyusun portofolio
tersebut).
3. Persiapkan
naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan
masing-masing karya. Tampilkan karya inovasi terbaik yang bapak/ ibu guru
miliki dan selalu memperhatikan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi
tingkat nasional [ karya bisa berupa PTK, best practice, maupun penelitian yang
lainnya seperti penelitian eksperimen, penelitian R&D, dll] jangan lupa
buat presentasinya menggunakan Ms Powerpoint atau yang lainnya.
4. Buat
makalah evaluasi diri mengapa layak sebagai guru berprestasi dengan tema dan
tata penulisan sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi. [jika dalam
pedoman tidak ada makalah evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu dibuat].
5. Persiapkan
video pembelajaran untuk satu tatap muka yang mencerminkan proses pembelajaran
yang benar sesuai dengan RPP yang dibuat. [syarat yang maju ke tingkat
nasional].
Setelah
itu semua siap maka hal yang dilakukan adalah melalui tahapan-tahapan seleksi
guru berprestasi dari tingkat kabupaten sampai nasional yaitu:
Kegiatan
penilaian di masing-masing jenjang seperti pada tahun 2015 meliputi:
Lomba
Guru Berprestasi tingkat Kabupaten Gunungkidul:
1. Test
tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional
2. Test
Wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Prefesional, Kompetensi
Sosial, dan Kompetensi Kepribadian.
3. Presentasi
dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.
Lomba
Guru Berprestasi Tingkat Propinsi DIY
1. Test
tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi
Kepribadian dan Kompetensi Profesional
2. Test
wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompeten…Kompetensi Sosial, Kompetensi
Kepribadian dan Kompetensi Profesional
3. Psikotest
4. Presentasi
dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.
Lomba
Guru Berprestasi Tingkat Nasional
1. Test
tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi
Kepribadian dan Kompetensi Profesional
2. Test
wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi
Kepribadian dan Kompetensi Profesional
3. Psikotest
4. Presentasi
dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.
Untuk
melihat komponen portofolio yang beliau gunakan untuk lomba gupres tahun 2015
dapat dilihat di web Contoh Portofolio Gupres http://ciget.info/wpcontent/uploads/2016/04/3.pdf
Berikutnya
memasuki sesi tanya jawab sebagai berikut.
Apa
yang dirasakan Bapak pada saat gagal dalam lomba. Akan tetapi apabila motivasi
dalam diri kita selalu dipacu maka kita
akan mendapatkan namanya juara. Kuncinya adalah belajar, belajar dan belajar
terus. Apa saja yg dinilai pada saat presentasi karya kita Pak?
Yang paling utama yang dinilai saat presentasi adalah penguasaan pada karya
kita itu sendiri adalah nilai yang utama. Kebanyakan kita gagal saat presentasi
karena kita kurang menguasari karya kita secara detail baik dalam file
presentasinya maupuan laporan yang kita buat.
Tadi
disampaikan bahwa untuk ikut lomba persiapan harus 1 tahun lebih supaya ruh
kita ada. Bagaimana menyiasati jika persiapan yang kita lakukan ternyata tidak
sesuai dengan tema lomba. Pasti akan muncul nerves dan mental
down kalau judul yang kita buat lolos masuk ke tahap selanjutnya untuk
dipresentasikan di ajang lomba walupun temanya salah. Hal ini pernah saya lihat
saat lomba Forum Ilmiah Guru Tingkat Nasional tahun 2013. Beliau salah tema,
salah penelitian namun tetap bisa lolos ke nasional yang beliau lakukan adalah
tetap menyampaikan materi presentasi dengan mantap, fokus dan saat ditanya oleh
juri temanya kok tidak sesuai dengan tema lomba, beliau menjawab dengan tenang,
dan fokus. Walaupun tidak juara, namun intinya kita menguasai betul karya yang
kita buat dan kita kerjakan dan berusaha secara maksimal mempresentasikan pada
ajang lomba tersebut.
Motivasi
diri Bapak sangat kuat, bagaimana dan apa resepnya?
Resep dari ibu " Menang cacak kalah cacak" dan juga dorongan dan
motivasi yang kuat dari istri yang siap mereviuw karya saya kebetulan istri
satu jurusan di Teknologi pembelajaran. Kami bersinergi dengan baik.
Untuk
gupres ini berdasarkan ajuan pribadi atau sudah ditunjuk oleh dinas pendidikan?
Untuk gupres saya mengikuti seleksi 2 kali tahun 2013 baru juara 2 tingkat
kabupaten, kemudian mengikuti kembali tahun 2015 yang diajukan oleh kepala sekolah untuk mengikuti
seleksi tingkat kabupaten karena pada tahun tersebut tidak ada guru di sekolah
yang mau (sebelumnya digilir pertahun sudah ditunjuk oleh KS 2 tahun sebelum
lomba gupres), sehingga KS memintanya untuk maju di tahun 2015 dan
alhamdullillah lebih siap dan lebih komplit dari tahun 2013 sehingga bisa jadi
juara 1 di kabupaten sampai juara 1 nasional. Lawan di kabupaten th 2015 saya
22 orang guru, di propinsi 5 guru (di DIY hanya 5 Kabupaten) di Nasional th
2015 ada 33 propinsi.
Siapakah
orang-orang paling berpengaruh di balik prestasi bapak?
Orang yang berpengaruh pada keberhasilan saya : 1. Bapak-ibu saya yang sudah
mempercayai untuk belajar terus walaupun hampir gagal (DO), 2. Istri saya yang
terus memotivasi dan mereview penelitan dan karya saya, 3. Keluarga besar
sekolah saya dari KS, Guru dan siswa yang membebaskan saya untuk selalu
bereksprerimen dan berinovasi, dan dinas Dikpora baik propinsi maupun kabupaten yang memberi kesempatan kepada saya
untuk berbagi ilmu.
Untuk
ikut lomba harus menyiapkan portofolio 8 th . Secara otomatis Bapak memang sudah
menyiapkan waktu sangat panjang. Apa yang
membuat Anda memilih mengikuti lomba dengan harus siapkn berkas selama 8 tahun?
Gupres sebenarnya bukan pilihan Bu, namun itu semua merupakan rekam jejak saya
selama mengajar, berinovasi, dan juga melakukan penelitian. Hal itu karena
dorongan bapak ibu saya agar selalu disiplin untuk naik pangkat setiap 2 tahun
sekali dan saya pernah membantu ibu saya saat saya masih kuliah pemberkasan ke
IV b ibu, sehingga saya mengikuti jejak beliau untuk menyimpan hampir semua
arsip yang penting dan ternyata dapat dimanfaatkan di kemudian hari tepatnya
tahun 2013 dan 2015 bisa saya gunakan.
Saya
mau tanya tentang karya tulis ilmiah misalnya PTK. Ketika saya ingin membuat
PTK tentang metode pembelajaran dan diterapkan ke siswa saya hasilnya selalu
sesuai yang saya harapkan sehingga saya merasa gagal. Akibatnya tidak mungkin
dibuat laporan PTK. Saya lihat kebanyakan teman-teman juga data nilai siswa tidak
ada yang asli. Mohon bantuan sarannya Pak, apa yang harus saya lakukan untuk
bisa mendapatkan data asli seperti harapan saya?
Untuk PTK seharusnya yang benar adalah yang Ibu lakukan sesuai dengan apa
adanya bukan dibuat-buat nilanya. Ibu buat saja laporannya sehingga bisa
digunakan untuk DUPAK dan pengembangan diri.
Apakah
untuk mengikuti seleksi gupres (memiliki buku dan karya sastra
lain) dibutuhkan dalam seleksi ? Tidakkah buku dan karya sastra hanya sebagian
kecil dari Karya ilmiah maupun publikasi ilmiah?
Pada saat saya mengikuti seleksi gupres tahun 2015 saya tidak mempunyai buku
maupun karya sastra namun saya menggunakan berbagai artikel yang saya tulis di
blog saya di ciget.info, sedangkan untuk hal yang menonjol yang memang kekuatan
paling besar saya adalah di bidang TIK dan karya saya yang paling banyak adalah
media pembelajaran : http://ciget.info/wp-content/uploads/2016/04/3.pdf
Alhmdulillaah,
berkah dari membuat buku, saya kemarin (2019) juga juara 1Gupres Tingkat
Kabupaten. Namun di Propinsi belum berhasil, karena termasuk persiapan belum maksimal. Yang saya tanyakan bagaimana cara membuat power point yang
baik? Berhubungan dengan materi nggih pak? Apakah power point satu halaman/
lembar? Mantap Bu. Di Purbalingga saya kenal teman lama Pak
Wahyudi guru "Matematika" jika ibu kenal salam buat beliau. Oh iya
untuk membuat power point harus kita siasati dengan melihat waktu presentasi
sehingga biasanya 10 menit, maka untuk mensiasasi penting untuk belajar infografis
sehingga informasi yang kita buat bisa menampilkan hampir semua karya kita
dengan sedikit slide. Biasanya yang dibuat slide hanya di Bab I, III, IV, dan
V.
Bapak
pernah menulis 9 tahun baru selesai. Kenapa bisa begitu? Tolong bagi kisahnya.
Saya buat bersama istri ini berupa cerpen hanya 10 judul, namun cerpen ini
mengisahkan perjalan anak saya yang pertama Muhammad Yunus Baskara. Dari kecil
sampai besar setiap ada pertanyaan yang menggelitik dan susah untuk dijawab
oleh saya maupun istri akhirnya jadi cerpen dan itu pun butuh waktu yang lama
dari bayi sampai dia berumur 10 tahun. Sehingga karya tersebut benar-benar saya
jiwai dan saat presensi pada saat desiminasi tingkat nasional bisa menjadi
salah satu yang terbaik karena penjiwaan dan
penguasaan karya.
1)
Saya mau bertanya terutama berkaitan dgn Pembatik/DRB karena Bapak juga sebagai
DRB Nasional. Mohon dijelaskan tips-tips
agar bisa menjadi pemenang DRB. 2) Tadi pak Sigit menjelaskan bahwa untuk
menjadi Gupres harus memberikan evaluasi diri. Adakah contoh naskahnya Pak?
Untuk menjadi DRB maka tip yang harus dilakukan adalah dengan cara mengikuti
seleksi Duta Rumah Belajar melalui web simpatik.belajar.kemdikbud.go.id
selanjutnya mengikuti seleksi tiap level dari level 1 sampai level 4, dan
jangan lupa kita tulis semua aktivitas dan kegiatan kita saat mengikuti seleksi
tiap level tersebut di web/ blog kita, selanjutnya kita kita melakukan sosialiasi
ke sekolah kita dan beberapa sekolah di sekitar kita. Jangan lupa dicatat dan
ditulis serta ada foto atau video yang kita buat dipublish di web/blog kita.
Bagaimana
cara menghadapi pertanyaan dari juri yang tidak bisa kita prediksi?
"Improvisasi Pak" pertanyaan juri yang tidak kita prediksi maka kita
harus tetap tenang, dan fokus, serta berusaha menjawab sebaik mungkin
pertanyaan juri tersebut dengan jujur.
Tertarik
dengan cerita Bapak, ternyata memang benar pepatah Kegagalan adalah sukses yang
tertunda. Kegagalan menjadi cambuk buat kita menjadi lebih semangat. Ketika Bapak
berhasil gurpres, jika ada biayanya, apakah dinas terkait membantu Bapak untuk
persiapan ke tingkat selanjutnya dalam hal pendanaan? Ataukah biaya sendiri?
Semua biaya sendiri Bu. Tahun 2015 saat juara 1 kabuapten tidak ada penghargaan
dalam bentuk rupiah. Saya menerima penghargaan dalam bentuk plakat saja da
diberi baju batik. Sementara saat di provinsi saat juara 1 dpat uang pembinaan
5 juta. Itu pun tidak diterima langsung sehinggasaat ke nasional tetap biaya
sendiri. Namun saya sudah terbiasa lomba dengan biaya sendiri. Yang kita
butuhkan adalah surat izin maupu surat tugas dari atasan sehingga kita legal untuk
mengikuti kegiatan berbagai lomba.
Saya
mau tanya apakah faktor pendidikan sangat berpengaruh dalam penilaian gupres,
karena tahun kemarin saya mengikuti lomba gupres tingkat kabupaten saya dapat juara 2 walaupun nilai saya kata juri paling tinggi
dibanding teman yang juara satu . Kata juri karena faktor pendidikan , saya baru
S1 sementara yang juara 1 pendidikannya S2 padahal kata juri nilai ujian tulis,
presentasi makalah nilainya di bawah saya, mohon penjelasannya. Tidak
Bu, pendidikan tidak terlalu berpengaruh pada gupres walaupun nilai untuk S1,
S2, maupun S3 berbeda itu saat penilaian portofolio, namun jika karya kita
lebih baik dan lebih banyak, serta saat presentasi kita lebih baik dari yang memiliki
pendidikan lbih tinggi, maka kita un akan jadi juaranya. Hal ini saya ketahui
saat saya untuk seleksi tahun 2016-2018.
Saya
pernah mengikuti Gupres Tingkat Provinsi (Juara 2) tahun 2019. Mengajar Kimia
di SMK. Dari Juknis tahun 2018, 2019, syarat portofolio yang dikumpulkan dan
dinilai hanya 2 tahun terakhir, dan Best Practise. Bapak, Bagaimana strategi
kita, agar menghasilkan BP dalam kurun waktu 1tahun ini. Misalnya untuk maju
kembali tahun berikutnya. Karena tema di BP belum kita ketahui. Sejauh ini yang
saya perhatikan dari lomba tersebut. Jika kita dari SMK harus berkaitan erat
dengan SMK. Bagaimana menurut Bapak? Tema BP saya kemarin
Pembelajaran Kimia Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Keterampilan Abad 21.
Untuk tahun ini sayajga belum tahu apakah akan terus dilajutkan atau dipending.
Namun yang terpenting untuk BP mengacu tahun lalu jika belum ada pedoman tahun
ini. Ibu tinggal menyempurnakan BP tahun lalu dengan inovasi bisa di tampilan,
di presentasi, amupun perbaikan naskah.
Menurut
Bapak seberapa greget guru-guru sekarang untuk berkarya, berinovasi dan
berprestasi? Adakah peran KS untuk greget guru dalam hal tsb? Pengalaman Pak
Sigit bagaimana? Saat ini guru semakin banyak yang
berkarya, berinovasi maupun memiliki prestasi yang baik. Dan menurut saya
sendiri peran KS penting namun yang
lebih utama adalah diri kita sendiri sejauh mana kita akan maju dan
berkembang tentu hal itu dari diri kita sendiri.
Ajakan
narasumber di grup ini untuk mewarnai Rumah Belajar dari teman-teman PGRI
dengan mengikuti kegiatan PembaTIK 2020. Siapa tahu ada di antara kita next DRB
Narasumber
juga berpesan untuk terus belajar, berkolaborasi dan berbagi agar ilmu yang
dimiliki bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Bekalilah muridmu sesuai dunianya,
karena mereka akan hidup di zaman mereka yang sangat berbeda dengan zamanmu. Dan
jangan lupa Belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja ("Rumah Belajar")
Bonus
pertanyaan. Setelah capaian Anda yang luar biasa ini, apa lagi target capaian yang
ingin Anda raih? Target mencari bonus. Misalnya Desiminasi
adalah bonus, DRB adalah bonus, kita tetap berkarya siapa tahu bisa mencari
bonus yang lain. Alhamdulillah proposal saya hari ini bisa lolos untuk
mendapatkan untuk research grants dari seaqis P4TKIPA yang diumumkan
hari ini. Itu adalah juga bonus. Maka karena target sudah tercapai tetaplah
bekerja, berkarya dan berikhtiar siapa tahu bisa berguna dan bermanfaat ke depannya.
Langkah keten
BalasHapusTerima kasih Pak
HapusLengkap dan keren. Ralat
BalasHapusTerima kasih Pak.
HapusLuar biasa Pak Sigit...
BalasHapusTerima kasih Pak Cecep
Hapusayo menjadi guru berprestasi berikutnya.
BalasHapus