Masih berkisah hari pertama Ramadan. WFH terasa terusik karena ada beban
yang belum terselesaikan. Semangat berbagi di hari pertama belum tertunaikan.
Pesanan makanan ringan home industri sebagai pelengkap paket belum juga
jadi. Targetnya siang baru terselesaiakan. Beras pesanan rencana siang juga
baru diantarkan.
Belanja sembako
juga belum dilaksanakan. Maklum si pengantar masih rajin masuk kantor. Bukan
kerja di rumah saja. Tapi kerja di kampus saja.WFC istilahanya. Work from
campus. Yang perlu dingat masih tetap jaga social distancing maupun physical
distancing.
Pagi itu kustarter motor kesukaan. Menuju hipermarket terdekat dari
rumah. Sudah ada niatan tak akan diambil belanjaan pagi itu juga. Harus ada pengantar
yang berkenan mengangkutnya. Pagi hanya sekadar survey dan belanja ala
kadarnya. Berharap jika ada pengantar nanti tinggal ambil dan bayar. Semua
sudah terencana.
Eits, sampai di supermarket terdekat yang terbaca sebuah tulisan di
depan masjid ‘Ibaadurrahmaan. Sebuah tulisan mencolok sungguh menusuk dada.
MOHON MAAF. MASJID ‘IBAADURRAHAMAAN ASSALAAM HIPERMARKET UNTUK SEMENTARA WAKTU
TIDAK ADA SHALAT JAMAAH FARDHU & SHOLAT KUMAT. Sungguh tulisan itu sangat
mengharu biru kalbu. Di masjid itu sangat nyaman untuk beribadah jamaah jika
sedang berbelanja. Bukan karena tak rela, bukan tak bisa menerima. Terlebih
ingat masa nyamannya bisa beribadah bersama.
Memasuki area parkir dikagetkan sebuah pengumuman. Toko buka: pukul
10.00. Toko tutup pukul 20.00. Nah, ini sudah terbalik dari sebelumnya. Jika
Ramadan tahun-tahun lalu toko buka pukul 8 pagi, tutup pukul 10 malam, kini dibalik.
Buka pukul 10 pagi, tutup pukul 8 malam.
Karena saat itu baru pukul 09.25 artinya masih ada waktu menunggu 35 menit.
Untung ada komunitas yang selalu berabgai. Waktu menunggu toko buka tak
menjadikan risau. Sebuah kedai yang masih tutup menarik tuk dikunjungi.
ABDULLAH COFFEE & SNACK. Di bawahnya tertulis kalimat yang amat menarik- “Makan
Sepuasnya, Bayar Seikhlasnya.” Sungguh kalimat itu mengingatkan pada sebuah
rumah makan di Wina, Austria. Siapapun pengunjungnya boleh makan sepuasnya.
Sebuah tulisan terpampang jelas di sana. MAKAN SEPUASNYA, BAYAR SESUKANYA.
Di pintu masuk pun terpampang tulisan untuk perhatian. Mohon maaf, Demi
Keamanan & Kenyamanan Bersama dan dalam rangka memutus penyebaran Covid 19
masuk Area Assalaam Hipermarket wajib:
ü
Cek
Suhu Bahan (naksimal 380 C)
ü
Memakai
masker
ü
Jaga
jarak antrian minimal 1 M
ü
Cuci
tangan dengan sabun/sanitizer
Antrean jaga
jarak di pintu masuk maupun di depan kasir dipatuhi dengan baik. Ada perlu
disyukuri sebab pengunjung hpaermarket telah punya kesadaran. Kulihat semua pengunjung
dan petugas toko mengenakan masker.
Menulislah setiap hari dan lihat apa yang terjadi..semngat ibuk..
BalasHapusTerima kasih Bu Atik. Siap
Hapussemoga wabah corona segera berlalu supaya kita bisa menikmati fasilitas seperti sedia kala
BalasHapusAamiin3
HapusIbu Ismi, ceritanya menarik,. restaurant makan sepuasnya bayar seikhlasnya sebenarnya banyak kita jumpai disetiap daerah di Indonesia dan dibelahan dunia,.ini salah satu trik bisnis juga bu,. hehehe.
BalasHapusIya Bu. Aneka ragam trik bisnis
HapusPengalaman yg menatikk bu Ismi
BalasHapusPengalaman yg menarik bu Ismi
BalasHapusPengalaman yg menarik bu Ismi
BalasHapusTerima kasih Bu Trini
HapusKesadaran untuk memutus mata rantai covid, sangat dubutuhkan. Semoga covid segra pergi dan kita bisa kembali ke masjid
BalasHapusAamiin3
HapusKeren Bu! Tulisan hebat! 30 hari di bulan Ramadhan, insyaAlllah bakal menjadi buku..
BalasHapusAamiin3. Terima kasih Bu
BalasHapus